Kamis, 20 Juni 2013

Semoga Lelap



Aku bungkam dengan kematian-kematian yang ditawarkan sepanjang jalan.
Kerinduan yang teramat dalam.
Aku diajarkan bahwa falsafah manusia itu berbeda.
Mati hanyalah mereguk segelas anggur.

Membuatku semakin ngantuk.
Siapa yang menyuruhku duduk?
Ku tatap lagi secangkir kopi tumbuk yang sudah diaduk.
Bismillah, aku ingin rebah, ku pejamkan mata dan ku reguk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contact

https://www.facebook.com/tuhuk.maarit

Flickr Photostream

Our Office

Wherever is somewhere at anywhere but not in everywhere

— Links

Popular Posts

Followers

Search